Monday, July 26, 2010

KEARIFAN DALAM BERDAKWAH

Tulisan ini adalah sekedar wacana dari pemikiran joen tanpa mewakili apapun.

Saat ini menonton film kisah sunan-sunan....terbesit pertanyaan.... kira-kira diantara para sunan....siapa ya yang paling terkenal?

akhirnya dari survey 10 orang anak.....hampir 8 diantaranya ketika di tanya nama sunan...yang pertama kali di sebut sunan Kalijaga.

Adalah hal yang wajar jika demikian. Jika di tilik kembali....memang sunan kali jaga lah yang paling di kenal. Kenapa demikian?

Bisa jadi karena metode dakwahnya yang unik. Bisa juga karena asal-usul beliau sebelum menjadi sunan. Bisa juga hal yang lain.

Tapi memang metode dakwah sunan Kalijagalah yang unik. Ingat bagaimana sunan Kalijaga saat itu ditegur ketika memakai kemenyan sebagai wewangian ruangan ketika ada pertemuan(karena kemenyan dekat dengan perdukunan dan hal klenik)? dan bukan memakai wewangian yang lain? Dengan bijaknya beliau menjawab "Apakah ada larangan menggunakan kemenyan sebagai wewangian?", "Dan bukankah Rasulullah menganjurkan untuk senantiasa memakai wewangian?". Begitu pula dengan pakaian yang lebih suka memakai pakaiaan laksana rakyat biasa daripada memakai gamis dan sorban putih. Inilah kiranya yang membuat Islam menyebar cepat dan mengena di kalangan masyarakat Indonesia.

Hendaknya para Da'i mampu mengikuti metode dakwah yang di contohkan oleh para sunan. Hendaknya mampu berbaur dengan masyarakat dan tidak menonjolkan dirinya yang akan membuat orang menjadi segan rikuh (bahasa jawa). Da'i juga mampu menunjukkan bahwasanya agama itu mudah dan tidak sulit sehingga orang mau untuk mendalaminya.

Namun kenyataan sekarang adalah berbeda. Dimana Da'i begitu mencolok......terkadang pula secara tidak langsung menunjukkan bahwa agama itu sulit.

Penulis pernah membaca sebuah tulisan di Internet dimana seorang yang ingin sholat namun bingung bacaan sholat karena banyaknya bacaan sholat yang ada dan banyaknya sunah-sunah dalam wudhu yang kesannya kuat harus di lakukan jika ingin sempurna wudhunya. Hal ini akan mengakibatkan orang malas untuk mendalaminya. Bahkan mungkin orang tersebut akan malas untuk wudhu dan sholat.

Hendaknya seorang da'i mengetahui kondisi psikologi umat yang di hadapinya. Sehingga ia tidak hanya menguasai materi namun juga kondisi umat. Seorang Da'i harus mampu memberi ustwah yang nyata. Tidak hanya dalam bentuk hablu minallah tapi juga hablu minannas.

Tidak hanya dari segi Ibadah...tapi juga muammalah. Da'i harus mampu merakyat. Membaur dengan masyarkat, menjadi kawan dekat mereka menjadi orang tua bukan menjadi seorang yang begitu disegani sehingga orang menjadi rikuh untuk mendekat apalagi bertanya.

Contoh berdakwah bisa kita lihat dalam tindak-tanduk para sunan. Lihat bagaimana sunan Kalijaga mengajarkan cara wudhu cukup dengan wudhu yang sangat sederhana sebelum menonton wayang. Bagaimana sunan Kalijaga berusaha merakyat dengan cara menjelma menjadi rakyat biasa dengan cara mencangkul di ladang dan menjadi tukang kebun.

semoga itu semua bisa menjadi wacana bagi kita untuk pengembangan umat.
Read More..

Friday, July 16, 2010



Vuvuzela atau disebut juga lepatata adalah alat musik yang penggunaannya dengan cara di tiup. Sekilas alat musik ini sperti terompet tahun baru. Namun suara yang dihasilkan oleh alat musik ini begitu keras hingga mencapai 127 Desibel.

Alat musik ini dapat ditemukan pada piala Dunia 2010. Karena suaranya yang keras inilah vuvuzela menjadi barang yang fenomenal.Bahkan Majelis umum untuk urusan Islam dan Zakat Uni Arab Emirat mengharamkan vuvuzela ini.

konon khabarnya Vuvuzela di gunakan untuk aksi klenik di Afrika.

Namun karena fenomenal itu pula sebuah perusahaan perhiasan di Austria berhasil menjual vuvuzela yang bertahtakan emas dan permata seharga 14 ribu poundsterling atau sekitar Rp. 193.000.000,- Kepada seorang pengusaha Rusia.

Menurutnya Vuvuzela yang di milikinya memiliki suara yang lebih keras dari vuvuzela yang biasanya.

Read More..

Saturday, July 3, 2010


Get your own Chat Box! Go Large!
Read More..