Tuesday, December 13, 2011

Pindang Ikan

Ketika saya melihat acara kuliner di TV, dimana disitu di sajikan berbagai makanan dari luar negeri, dan hostnya begitu menikmati makanan tadi, Saya sejenak berfikir. Kenapa kita tidak perbanyak saja tayangan kuliner dari dalam negeri. Terutama resep-resep tradisional yang memang jarang di publikasikan. Bangsa kita beragam, kekayaan alam berupa rempah-rempah dan bumbu beragam pula. Rasanya tidak akan habis jika kita gali terus kuliner dalam negeri.
Kalau kita mau menggali terus khasanah kuliner dalam negeri, ternyata banyak sekali resep makanan sederhana yang mudah sekali kita buat dan rasanya patut di acungi jempol. Namun mungkin karena kesederhanaan itulah terkadan mungkin dari kita kurang sreg untuk menayangkannya.
Seperti resep yang satu ini. Saya pertama kali mencobanya ketika bertandang di rumah kawan saya. Semula saya kurang yakin denga rasanya, karena melihat penampilan dari masakan tersebut. Namun setelah merasakan, hm....patut di acungi jempol.
Pindang Ikan...ya inilah salah satu resep yang konon berasal dari sumatera ini. Cara membuatnya pun cukup mudah.


Read More..

Foto Eksklusif Indonesia tahun 50-an


  Antri soesoe di Roemah Sakit oemoem Djakarta



  Aparat Jaman Kompeni


Atraksi pit kebo

Read More..

Monday, December 12, 2011

Televisi Edukasi


Kemarin ketika saya dikampung halaman, saya menghabiskan waktu rehat saya dengan menonton TV. Jujur ketika dijakarta saya lebih sering menghabiskan waktu saya untuk berinteraksi dengan Internet dari pada TV. Namun begitu melihatnya, Jujur, hati ini amat miris. Betapa tidak, acara-acara yang saat ini tampil sungguh jauh dari nilai edukasi. Bahkan cenderung hanya bersifat hiburan belaka yang tidak ada maknanya. Hal ini berbeda sekali dengan acara TV beberapa tahun ke belakang. Hampir semua siaran TV ini justru hanya membodohi masyarakat. Kalau boleh kita menengok sejenak ke beberapa tahun kebelakang ke masa era jaman dahulu, banyak sekali acara yang mendidik. Kita dikenalkan akan budaya bangsa sendiri yang luhur, nilai-nilai pendidikan yang kental, acara-acara untuk anak yang mendidik dan banyak sekali.
            Namun tengoklah saat ini.....Televisi sering sekali menyuguhkan sinetron yang menggambarkan pola hidup mewah, pertikaian keluarga, percintaan, kekerasan dll. Sekalipun ada siaran berita, berita ini pun lebih banyak yang memancing emosi masyarakat. Dan bukan berita yang menambah wawasan. Maka..bisa di tengok yanga ada sekarang, budaya hedonis, konsumerisme dan budaya anarkis mewarnai negeri ini. Dunia pendidikan pun tak mampu membendungnya.
            Disadari atau tidak peran media memegang kendali penting dalam ranah kehidupan masyarakat. Hendaknya, setiap personal yang berperan dalam media menyadari hal ini. Sehingga mampu bersikap arif dan bijak untuk menyuguhkan tayangan kepada masyarakat dan tidak hanya berpegang kepada kepentingan ekonomi semata. Jika kita mencintai negeri ini, jika kita ingin budaya bangsa ini maju, maka suguhkanlah tayangan yang benar-benar mendidik.
            Perkenalkanlah masyarakat budaya bangsa ini yang luhur. Tunjukan kepada masyarakat dan bangsa ini kekayaan negeri ini yang tiada duanya. Berilah tayangan-tayangan yang mampu mendidik masyarakat untuk bersikap arif, santun, bajik dan bijak sebagaimana yang didengunkan di masyarakat luar bahwasanya bangsa indonesia adalah bangsa yang santun. Semoga setiap komponen negeri ini menyadari hal ini dan mampu serta mau untuk merubah yang ada menjadi lebih baik.  
Read More..