Sunday, June 12, 2011

MABUK KETIKA SHOLAT..

Saya yakin ketika para netter membaca ini…yang terlintas pertama kali dalam benak adalah minum minuman keras ketika sholat. Itu benar..namun yang mau penulis coba utarakan di sini bukan mengenai hal itu. Akan tetapi sisi lain.
Ada salah seorang kawan penulis yang boleh di katakana rajin beribadah. Begitu khusu’nya. Hampir setiap saat sholat di masjid. Sholat sunnah pun tidak ketinggalan. Terlihat perfect!!! (sempurna).


Namun penilaian penulis berubah ketika melihat apa yang dia lakukan. Saat itu dia menegur..salah seorang kawan penulis. Dalam hal ini penulis lupa secara detail apa yang dia katakan. Yang teringat dalam benak penulis bahwasanya dalam tegurannya terasa ada nada kesombongan.
Hal ini sering sekali terjadi tanpa di sadari. Tidak hanya dalam diri kawan penulis akan tetapi bias juga terjadi pada diri kita tanpa kita sadari.
Merasa paling benar dan paling dekat kepada Yang Kuasa
Ini yang paling sering terjadi tanpa di sadari. Karena telah melakukan semua ibadah mahdhoh sesuai aturan dan melakukan ibadah yang lain…sehingga diri merasa paling benar dan paling suci. Mudah menyalahkan orang lain. Tidak mau mendengar nasihat orang lain yang notabene (dalam pandangan masih kalah tingkat ibadahnya dengan dirinya). Kesombongan tidak hanya terjadi dalam kasus harta saja. Bahkan tingkat ibadah pun bias terjadi kesombongan. Kalau sudah demikian maka dia sudah lupa akan hakikat dirinya. Hakikat dirinya sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan dan mustahil senantiasa dalam kesucian. Kalau sudah demikian maka tak ubahnya layaknya seorang pemabuk. Pemabuk adalah orang yang lupa akan dirinya.
Implementasi dalam Ibadah.
Allah berfirman dalam sebuah ayatnya “jangan lah engkau dekati sholat ketika sedang mabuk”. Karena hakikatnya percuma dan tidak bernilai. Ketika kita melakukan sesuatu tanpa kita sadari maka hal tersebut sia-sia. Begitu pula mabuk dalam beribadah. Orang yang mabuk dalam beribadah..maka akan di liputi kesombongan. Kalau sudah sombong maka ibadah tadi menjadi tidak bernilai.
Allah berfirman dalam ayatnya..janganlah engkau berjalan di muka bumi ini dengan sombong”. Bermakna kita tidak boleh sombong dalam hal apapun dan dalam segi apapun. Karena kesombongan senantiasa mendatangkan keburukan. Sama ada pada dirinya sendiri maupun lingkungan.
Orang yang benar-benar bertaqwa kepada Allah akan senantiasa terlihat dalam kehidupan sehari-harinya. Tidak hanya dalam hal ubudiyah akan tetapi juga muamalah. Itulah prinsip sebenarnya dakwah. Mengimplementasikan ibadah kita dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita mampu membawa ajaran yang kita yakini dan memberikan pemahaman kepada orang lain yang belum mengetahuinya.

0 komentar:

Post a Comment